02 May 2007

Antara Markonah, Dian Sastro dan Mariana Renata

Markonah, Dian Sastro dan Mariana Renata. Dari segi gender, mereka semua sama-sama perempuan. Untuk dua orang yang terakhir, tidak ada sepatah katapun semua asumsi publik akan mengakui klo mereka cantik, menarik, menawan, kaya dan.... sekseeh. Dia-aja mungkin sama seperti anda pembaca blog ini, adalah pengagum super berat bidadari lux itu. Dan Arjuna manapun akan 'bertekuk dengkul' dihadapannya.

Lalu bagaimana dengan Markonah? Layaknya cerita sinetron-sinetron Indonesia, tokoh Markonah bukanlah wanita teraniaya, sudah jelek, bodo, tidak menawan, kere, dan parahnya lagi nggak sekseeh....Di atas kertas Markonah sudah dapat dipastikan akan kalah telak dengan Dian Sastro dan Mariana Renata. Lalu ,cantik juga? ...ah biasa aja, pintar?...lumayan, kaya?....pas-pasan, sekseeh?...uhm not bad-lah. Jadi klo Dian Sastro dan Mariana Renata itu mempunyai kecantikan yang mutlak sedangkan Markonah adalah relatif.

Suatu ketika mereka bertiga mengemis-ngemis cinta kepada Ujang untuk di jadikan pacar. Si Ujang bingung mau memilih mana diantara dua bintang lux itu, Dian Sastro ataw Mariana Renata? karena sudah dipastikan keduanya pasti sibuk dengan jadwal syuting, tur, dan show. Dengan Markonah? si Ujang tidak punya alasan apapun untuk tidak punya waktu buwat Markonah. Ujang akan sangat menyesal dan bodoh klo tidak memilih salah satu dari kedua bintang lux tsb. Dia-aja juga komen gitu?? Siapakah pilihan Ujang?

---------------------
Gw jadi teringat di filmna Nagabonar jadi 2, saat Nagabonar bertanya kepada Monita, wanita yang menjadi konsultan bisnis Bonaga, cantik, mandiri dan profesional. "Mengapa engkau mencintai Bonaga? . Sesaat berfikir kemudian si Monita menjawab, "Bonaga itu masih muda, lulusan S2 luar negeri, memiliki karier yang bagus, kaya dan ganteng. Wanita mana yang tidak menyukainya?”, senyumnya memecah menjadi tawa kecil, dan tersipu malu.

Nagabonar lalu mengeluarkan sebuah foto lusuh dari dompetnya. Meski kusam dan hampir pudar dimakan usia tapi masih terlihat terawat. Sosok wanita yang terlihat didalamnya menyiratkan keangunan dalam kecantikannya di masa muda ...cek...cek...........

“Ini foto Kirana, Emaknya Bonaga, Istriku yang paling Aku cintai”, Nagabonar tua menerawang ke dalam angannya.

“Kamu tahu, dia adalah gadis yang paling diidamkan di kampung waktu itu. Cantik dan pintar. Lahir dari keluarga yang berkecukupan pula”, wajah Nagabonar terlihat sendu.

“Tapi mengapa ia memilih aku sebagai suaminya? Seorang lelaki bekas copet, berandal, tidak ganteng, bukan dari keluarga kaya, bahkan tidak bisa mengaji pula?”

Seharusnya si Monita terhenyak atas sindiran Nagabonar, dan seluruh wanita maupun lelaki manapun yang menonton bioskop itu teringatkan atas untaian kata Nagabonar. Jika setiap orang berpikir seperti Kirana, pastilah kisah Cinderella ataw Putri Salju tidak akan se-terkenal seperti sekarang ini. Cinta tidak kan pernah se-simpel itu.

----------------------------------
Cerita ini di buat terinspirasi dari lakon "Markonah Wanita Teraniaya" yang dimainkan si novi dalam show tunggalnya Teater Buih di fakultasq. Maap aja ya nov, aq ga terima klo endingnya Markonah tetep aja masih teraniaya??he...he...he....

Untuk pembaca, cerita ini hanyalah fiktif belaka
Anda boleh percaya boleh tidak


No comments: