28 November 2012

Soup Marbles


This is a simple cuisine.....iya buat kamu kamu ibu muda ,anak kos, lagi nyoba-nyoba menu masakan yang gak ribet, mudah, murah dan higienis tentunya...cobain masakan yg gampang ini deh.Sebagian besar orang mulai dari desa mpe kota pasti sudah familiar sama masakan ini. tapi biar enggak bosan dengan jenis soupnya kita bisa create jadi menu yang gak ngebosenin bentuk dan isi variannya.Nah berikut salah satu masakan yang saya coba coba,cocok untuk pasangan yang baru nikah dan belum punya bakat masak yang mumpuni ...soup marbles :

Bahan :
  •  sayur kembang kol secukupnya.
  • sayur buncis secukupnya (potong marbles).
  •  1 buah wortel sedang (potong marbles/dadu).
  •  1 buah jagung manis sedang(serut bijinya).
  •  10 butir bakso sapi
Bumbu :
  •  3 siung bawang putih (digeprak,krn lbh sedap baunya)
  •  1 sdt merica halus
  • 1 garam
  • 1 sdt bumbu penyedap
Cara Memasak :
  1. Siapkan 600 ml air masak sampai mendidih.
  2.   Masukan bawang putih yg sudah digeprak ke dalam air mendidih.
        (atau bisa juga menumis dulu bawang putih  baru masukan air).
  3.  Masukan bahan sayur kembang kol, jagung manis, buncis, wortel (urutkan sesuai tingkat kematangan), kemudian masukan bakso.
  4.  Masukan garam ,merica halus dan bumbu penyedap.
  5.  Tunggu berapa menit sampai sayur terlihat matang (jangan terlalu matang karena mengurangi kandungan gizi) lalu angkat dan sajikan.
Gampang kan untuk dapat masakan yang murah dan higienis, selamat mencoba.....

12 October 2012

Berlabuh 20.05.2012

Menikah itu...
menerima perbedaan dalam satu hati
menunggu dalam kesetian
merentang jarak dan waktu
merajut kesabaran demi kesempurnaan
memupuk cinta dalam anugrah-Nya

Menikah itu...
menyirami bara dari emosi
menjaga dalam kesucian
melukis kehidupan penuh warna-warni 
menjalin keragaman  tali kekeluargaan

Malam itu saya menangis sejadi-jadinya, tidak tau kenapa air mata yang tidak diinginkan itu terus mengalir. Semakin saya tahan, semakin deras membasahi pipi. Dia hanya diam dan memeluk erat saya  dalam dekapannya. Ternyata 7 tahun sudah hubungan penuh warna ini, Allah menjodohkan dia untuk saya , menjadikan imam dalam kehidupan saya. Subhanallah, terimakasih ya Allah atas semua jawaban-Mu ini. 
Sungguh saya wanita yang beruntung, dia menerima semua kebawelan dan kekeraskepalaan saya dengan sabar. Dia penuh perhatian tidak hanya menerima saya, tapi seluruh keluarga saya dengan tulus. Dia tidak pernah protes terhadap semua menu selera makan saya. Dia tidak pernah lelah dan mengeluh dengan semua pekerjaan profesionalnya. Dia selalu ikhlas berapapun rejeki yang Allah berikan. Dia hanya punya satu sandal, satu tas dan satu sepatu kerja yg tidak akan digantinya sampai rusak, dan dia selalu memberikan senyum  utnukku meski hidup tidak semudah kata (harusnya #tutuk) Mario Teguh.

for my beloved husband, karena Allah semakin hari aku semakin mencintaimu...

11 October 2012

Jogja ituhh....


never ending asia....slogan itu sungguh tepat melekat utntuk kota Jogja. yah..hampir 4,5 tahun tak saya sangka, saya merentas dan melukis kehidupan di salah satu sisa kerajaan di nusantara ini.saya masih inget setelah lulus SMA, saya dan beberapa teman sekolah mengikuti ujian masuk salah satu sekolah tinggi negara meski akhirnya gagal :( . bagaikan tak lengkap pula kalo sudah menginjak Jogja tapi tidak melewati sudut ternama di kota ini Jl.Malioboro, itu adalah pertama kali saya melintasi jantung kota ini. salah seorang teman saya berucap, " percaya gak percaya, sekali kamu pernah melewati Jl.Malioboro ini suatu saat nanti kamu pasti kembali lagi ke sini, itu namanya berjodoh dg kota ini".meski bagi saya usaha adalah jalan kemauan dari diri kita sendiri untuk mencapainya dan Allah yang menentukannya.

5 th berlalu,yah kali ini tinggal utk beberapa tahun. akhirnya saya kembali juga melewati sudut-sudut jalan itu.sesekali menelusuri gang-gang sengol diantara hiruk pikuk pedagang batik di pasar bring harjo,menatap setumpuk jajaran pedagan asongan menajajakan hasil kerajinan kota ini,melihat ribuan anak2x muda dari pelosok tanah air menuntut ilmu di kota pelajar ini, dan tentunya menikmati  suasana jogja...ramah,adem dan tentram rasanya..boleh di kata biaya hidup di kota ini terbilang yg paling murah di antara kota besar di pulau Jawa.meski penghasilan saya tidak  begitu besar, tapi alhamdulillah cukup untuk menikmati kehidupan anak kos. apalagi menu-menu kulinernya...huuum..yumy..yummy...murah dan enak.


ada nasi goreng kambing pak sular favorit saya di kotabaru arah jembatan lempuyangan, anda bisa menikmati hidangan di dalam tenda atau lesehan di trotoar jalan porsi mulai separo,full dan jumbo harga mulai dari Rp.7000-Rp.12.000.trus iga sapi bali di jl.tentara pelajar ini pun sangat enak (tp kalo ini harganya di atas kaki lima) .nah kalo gudeg yg enak dan murah yang biasa saya beli bukan gudeg Yu Djum yg terkenal itu tp gudeng di pasar Bantengan Blok O , ada gudeg ceker,ayam, telur dan kepala.harganya 1 porsi dari Rp.4000-Rp.7000 saja lengkap dengan kreceknya, buka pagi jam setengah 6-9 pagi sudah abis.  selain itu menu warung makannya pun murah dan lezat juga.

jogja..banyak kenangan di kota ini,saya sempat berangan-angan dulu 10 th yang lalu mungkin saya dan jodoh saya sama-sama melewati Jl.Malioboro tapi kita tidak dipertemukan dalam satu scene kedihupan saat itu juga. kami sama-sama punya ikatan hidup dengan kota ini meskipun dalam waktu yang berbeda.

maturnuwun sinuwun...kotamu sungguh memukau..